Mewarnai Rambut: Hitam Menjadi Ungu?


Halo halooo....

Aku baru saja mewarnai rambutku dari akar hingga ujung rambut menjadi warna ungu. Butuh perjuangan banget nih sampai akhirnya aku benar-benar mendapatkan warna baru di kepalaku. Sebelumnya aku izin dulu sama sutradaraku dan tim penata rambut apakah aku boleh mengganti warna rambut (saat tulisan ini dimuat, aku masih tergabung sebagai anggota(?) annual play di prodiku sehingga untuk potong atau ganti warna rambut, aku harus izin dulu biar penampilanku gak kontras dengan karakter yang aku mainkan.) TERNYATA BOLEH YEEEYY~~ aku senank.
Berikut prosesnya:
Level 1: Cari Warna
Setelah izin didapatkan aku mulai googling nih warna apa yang asik buat orang berkulit eksotis sawo matang sepertiku,  soalnya aku gak mau keliatan kaya anak layangan yang rambutnya kaya rambut jagung karena keseringan panas-panasan. Kebanyakan sih nyaraninnya warna yang undertonenya merah atau oranye gitu. Akhirnya ku putuskan ingin warna biru saja (padahal gak ada unsur merahnya sama sekali, dasar aneh kamu, Sasha 😣) karena aku sudah pernah ombre merah waktu SMA.

Level 2: Cari Salon
Seminggu kemudian (iya seminggu, soalnya aku cupu banget. Takut fail) aku baru nyari-nyari salon. Karena aku di Jogja, tentu saja aku mencari salon yang ada di Jogja (yaiyalah). Salon pertama yang menarik perhatianku adalah Rinjani Salon karena aku liat beberapa kakak tingkatku dan teman-temanku follow akunnya di Instagram. Selain itu, tarifnya cukup terjangkau untuk standar coloring. Aku mulai nanya-nanya lewat WhatsApp, ternyata itu nomor ownernya sendiri.
Awalnya percakapan kami normal-normal aja. Pertanyaanku juga menurutku wajar, sangat biasa ditanyakan oleh calon customer yang tertarik. TETAPI, tepat sebelum aku mau janjian buat ke salon, pihak salon malah menjawabku dengan satu huruf saja yaitu "Y". Mungkin mbaknya pikir aku iseng aja cuma nanya-nanya, padahal aku nanya-nanya demi keselamatan rambutku lho mbak 😫. Lalu aku meyakinkan mbaknya kalau aku nanya-nanya karena emang serius pengen cat rambut di salon mbaknya. LAH TIBA-TIBA AKU DIBLOKIR DONG SAUDARA-SAUDARAAA....
Yaudah lah mbaknya yang nolak rejeki, saya mah apa atuh cuma gumpalan lemak yang pengen berambut gaul.

Sehari kemudian aku menemukan Maylinda Hair Salon di Instagram (silahkan di klik kalau tertarik) dan aku langsung nanya-nanya lewat DM. Kalau yang ini beneran ramah banget coy. Semua pertanyaanku dijawab tuntas dan tidak berakhir diblokir (YEAH). Tanpa babibu lagi, aku langsung reservasi buat besok paginya. Salon buka jam 9, aku janjian jam 9:30 niat banget yekan.

(Tulisan ini tidak bermaksud menjelekkan Salon Rinjani dan tidak disponsori Maylinda Hair Salon. Ini murni pengalaman pribadi dan emang pingin sharing aja ke pembaca.)

Level 3: COLORING
Prosesnya dari butuh waktu 6 jam karena aku bleaching 4 kali di hari yang sama. Mohon jangan ditiru ya karena ini gak sehat banget buat rambut. Disarankan 1 kali aja dalam sehari, kalo butuh bleaching lagi tunggu 2-3 hari atau malah 1 minggu setelahnya. Tapi risikonya ya kita jalan-jalan dengan rambut jagung sampai selesai diwarnai hohoho...

Salonnya bagus dan dingin
Masih foto salon



hasil bleaching 4x nih
fokus ke rambutnya aja ya hehehe













monmaap alay tapi gapunya foto lain
ini indoor, hasilnya ungu kan?













foto outdoor warnanya ganti 😆😆
jadi warna pink? magenta?
Tapi ngewarnai rambut ya pasti ujung-ujungnya luntur. Sedih sih karena lunturnya warna itu berarti luntur pula isi dompetku aku harus retouch atau ngewarnai lagi pake warna yang lain which also means lagi-lagi rambutku bakal kena bahan kimia (huhuhu).

setelah 1x keramas, fotonya indoor
ini juga, tapi outdoor













Saat tulisan ini diterbitkan, aku udah keramas dua kali (belum foto-foto lagi karena isi hidupku hanya kuliah saja, jadi gak ada momen yang perlu diabadikan). Warnanya sekarang jadi kaya rose gold gitu, mungkin karena rambut asliku oranye (hasil bleaching) dan ketimpa sisa-sisa warna ungu-pink gitu. SEDIH BANGET PAS KERAMAS KAYA SEPARUH JIWAKU LUNTUR BERSAMA SAMPO. Halah. Tapi emang begitulah realitanya, tak ada yang abadi. EA.

Sekian ceritaku (apasih) tentang mewarnai rambut kali inii.. semoga bisa membantu kalian yang lagi mempertimbangkan mau mewarnai rambut atau tidak.
Adios~

Comments

Popular posts from this blog

Studio Alam Gamplong: Wisata di Indonesia Abad ke-16

Agrowisata Bhumi Merapi: Jogja Rasa Santorini